Tips Menulis Opini agar Tembus di Media Massa- Seringkali kita membaca opini-opini yang terĀpublish oleh media massa. Tetapi tahukah Anda, betapa susahnya opini itu bisa sampai terpublish? Mungkin bagi Anda yang pernah menulisnya merasa demikian.
Jangankan untuk tembus di media-media besar, seperti Tempo, Detik, Kompas, media-media lokal saja sudah sulit. Ya, saya juga merasakan hal itu. Namun, jika sudah tembus, rasa bangganya itu luar biasa, bukan?
Benar saja, jika tulisan opini seseorang tembus ke media tertentu akan menjadi kebanggan tersendiri. Ini menunjukan jika tulisan seseorang itu memiliki kualitas dan diakui. Bukan hanya kebanggaan, tulisan itu juga akan dihargai dengan sejumlah uang.
Nah, alasan inilah yang seringkali membuat seseorang tak menyerah meski berkali-kali telah mengirimkan tulisannya namun tidak dimuat juga.
Apakah Anda salah satunya? Dan jika iya, baca tulisan ini sampai selesai. Ini akan membantu Anda.
Menulis opini berarti menyebarluaskan sebuah gagasan. Karena dengan menulis opini di media, Anda seperti halnya mempromosikan buah pikiran untuk diketahui orang lain. Baik itu tanggapan, pandangan, ide, atau lainnya.
Selain itu, menulis opini juga sama halnya dengan memberikan informasi dan pengetahuan bagi pembaca. Didalamnya, terdapat data-data, pengalaman, dan gagasan yang ditawarkan.
Menulis opini memang tidak semudah yang dibayangkan. Ada syarat dan kriteria tersendiri agar dapat ditampilkan di media. Mengingat tujuan dari media berita untuk memberikan suatu informasi yang faktual dan berkualitas. Media tentu tidak sembarangan dalam menampilkan sebuah tulisan.
Nah, kali ini saya akan berbagi tips tentang menulis opini agar bisa tembus di media-media berita.
Apa Opini itu?
Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, opini diartikan sebagai pendapat, pikiran, atau pendirian. Opini ini bukan hanya sekedar pendapat, melainkan pendapat yang ilmiah dan dapat berdasar pada sumber-sumber ilmiah yang disajikan ulang dalam bahasa yang lebih populer.
Sedangkan dalam media, opini dapat didefinisikan sebagai tulisan jurnalistik yang isinya pendapat atau tanggapan terhadap suatu masalah atau peristiwa. Ada kalanya opini bersifat subjektif karena bersumber dari pandangan pengarang
Subjektif artinya bebas sesuai dengan pendapat seseorang. Karena itu, terkadang ada beberapa media yang meminta seseorang untuk menulisakan sebuah opini dalam kasus tertentu. Namun, bukan bukan sembarang orang, biasanya telah dipilih berdasarkan keahlian dan kompetensi dalam memandang suatu permasalahan.
Apa saja yang dibutuhkan untuk menulis Opini?
Untuk menulis opini yang bisa tembus di media, Anda membutuhkan persiapan-persiapan dibawah ini, antara lain;
Pengetahuan dan wawasan
Mengapa? Ketika menulis opini yang baik, Anda tentu harus memiliki pegetahuan dan wawasan yang cukup. Pengetahuan yang dimaksudakan disini bisa saja tentang permasalahan yang terjadi, relevansi dengan suatu kehidupan kelompok masyarakat tertentu, atau bisa juga tentang gagasan teori sebelumnya yang telah ada.
Pengetahuan ini berkaitan dengan salah satu bidang yang Anda pahami secara mendalam. Hal ini bisa berasal dari studi yang Anda tempuh, profesi Anda, atau salah satu topik permasalahan yang melibatkan Anda didalamnya. Dengan pengetahuan ini akan mempermudah Anda dalam menuliskan opini, dan meningkatkan peluang tembus ke media.
Gagasan atau Ide
Ide adalah segalanya bagi penulis dan merupakan hal penting, karena dengan ide ini pada nantinya akan menghasilkan sebuah karya yang indah.
Ide bisa didapatkan dari mana saja dan kapan saja. Terkadang, akan muncul di waktu yang tidak terduga, misalkan saja tengah malam, waktu santai, atau terkadang waktu bekerja.
Nah, karena itu, ketika Anda mendapatkan ide segeralah tulis. Atau jika sulit mendapatkan ide untuk menulis, perbanyak baca berita, buku, atau suatu fenomena yang sedang terjadi, dengan hal ini bisa saja memunculkan ide brilian Anda.
Argumentasi Gagasan
Setiap opini adalah pendapat, gagasan, ide, ataupun pandangan, jadi Anda harus memiliki argumentasi gagasan yang kuat. Persiapkan argumentasi terbaik Anda. Hal ini tentu berkaitan dengan pengetahuan Anda dalam memahami suatu peristiwa.
Argumentasi ini bisa Anda perkuat dengan memperbanyak referensi bacaan. Dan tuliskan secara padat, lugas, logis, dan tegas. Ini akan memperkuat opini Anda.
Teknik penulisan
Teknik penulisan opini tentu berbeda dengan tulisan-tulisan lain. Perlu diingat, jika pembaca opini di media massa adalah masyarakat umum. Artinya, mereka punya latar belakang yang beragam. Ada buruh atau karyawan, mahasiswa, petani, guru, dosen, dan lain-lain.
Karena itulah, penulisan opini di media massa harus menjangkau itu semua. Tuliskan secara singkat, padat, jelas, menarik, dan tentu dapat dipahami dengan mudah.
Penggunaan Bahasa
Penggunaan bahasa merupakan faktor penting dalam kelolosan opini ke media. Ide yang bagus, pendalaman bidang yang mumpuni, dan teknik penulisan yang baik pun akan gagal dimuat ketika bahasa yang digunakan sulit untuk dipahami pembaca.
Bahasa adalah alat penyampaian gagasan pada seseorang. gunakanlah bahasa yang mudah dipahami oleh semua kalangan. Jika ada istilah-istilah asing yang belum familiar digunakan, usahakan memberikan penjelasan lebih.
Biasanya, kegagalan bahasa ini justru dari penulis dengan latar belakang ilmiah. Penggunaan bahasa yang asing dan terlalu kaku akan sulit dipahami oleh masyarakat. Karena itu, gunakanlah bahasa yang lebih memasyarakat.
baca juga: Panduan Menulis Berita untuk Wartawan (pemula)
Struktur penulisan opini
Bagaimana struktur penulisan opini yang baik?
Struktur penulisan opini tentu berbeda dengan struktur penulisan berita atau karya ilmiah yang lain. Tidak perlu pendahuluan, rumusan masalah, atau metode yang digunakan.
Struktur penulisan ini saya dapatkan dari mbak Hanik, salah satu wartawan perempuan senior yang menjabat Kepala Biro Radar Jawa Pos Gresik. Mbak Hanik ini juga sekaligus pengoreksi kelayakan opini yang akan ditampilkan atau tidaknya. Jadi, ini merupakan salah satu tips menulis opini agar tembus di media.
Tentukan Topik
Topik adalah inti dari semua tulisan yang akan dibuat. Pennetuan topik ini tentu menempati posisi pertama dalam pembuatan opini. Jadi, tentukan dulu topik permasalahan yang akan diangkat. Setelah menentukan topik ini, Anda akan lebih mudah memahami segmen media yang akan dituju. Mengingat pada kolom media pun beragam, ada sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya.
Selain itu, topik akan membatasi pembicaraan dalam suatu tulisan agar tidak melebar. Jika topik yang akan ditulis mengangkat permasalahan lokal, tentu harus dikirimkan ke media lokal. Karena jika Anda mengirimkannya ke media Nasional tentu akan sulit untuk menembusnya.
Penentuan topik ini merupakan hal krusial bagi penulis. Anda bisa menggunakan topik yang lagi viral atau yang lagi menjadi perhatian penuh di masyarakat. Ini tentu akan menjadi perhatian juga di media massa sehingga peluang tembus ke media semakin besar.
Anda juga bisa menuliskannya dengan Angel yang berbeda. Artinya, meskipun topik yang Anda pilih sudah menjadi perbincangan hangat di media massa, Anda bisa melihatnya dari sudut pandng yang berbeda. Namun, tetap harus mempertimbangkan pengetahuan dalam menanggapi peristiwa viral itu (keahlian bidang).
Judul
Yang pertama adalah judul. Pertanyaan yang sering muncul dari penulis adalah; Apakah judul ditulis setelah tulisan itu selesai atau sebelumnya? Hal ini sebenarnya tergantung dengan kebiasaan penulis masing-masing.
Namun, yang terpenting dalam penulisan judul ini adalah tidak klise atau datar. Dan sebisa mungkin menggunakan frasa yang tengah populer di masyarakat. Karena media massa juga selalu berusaha untuk menampilkan berita terupdate atau terbaru, jika Anda membuat judul yang sedang populer tentu akan dipertimbangkan.
Lead
Setelah membuat judul, selanjutnya adalah lead. Lead atau kalimat pembuka harus menjadi perhatian. Pada bagian pembuka tulisan ini harus menampung semua inti utama opiini penulis dari suatu permasalahan yang diangkat.
Lead juga bisa diisi dengan permasalahan yang sedang terjadi atau dengan kutipan-kutipan tokoh yang menggambarkan suatu peristiwa. Lead ini terletak diawal paragraf. Jadi, buatlah lead yang kuat untuk menggambarkan inti tulisan opini Anda agar semakin menarik bagi pembaca.
Pengait Permasalahan
Pada poin ini, Anda bisa menjelaskan permasalahan secara gamblang dan setelah itu mengaitkan permasalahan atau peristiwa yang terjadi itu dengan berbagai masalah lain. Anda juga bisa mengaitkan permasalahan dengan suatu teori yang sudah ada pada paragraf ini.
Jika menggunakan teori, jelaskan secara singkat teori siapa yang akan dipakai untuk menganalisis peristiwa itu, mulai dari tokoh, isi teori, dan relevansinya dengan peristiwa. Jelaskan secara singkat, padat, dan mudah dipahami.
Mengaitkan dengan teori yang relevan dengan suatu peristiwa adalah hal yang penting. Ini akan menguatkan opini dan menunjukan bahwa adanya dasar yang kuat dalam menanggapi peristiwa itu.
Isi
Isi opini ini menjelaskan gagasan atau pandangan Anda dalam melihat permasalahan itu. Selain itu, penjelasan ini juga dapat Anda sisipkan referensi-referensi pendukung pandangan Anda. Bisa dengan kutipan seorang tokoh atau pernyataan lain yang memperkuat pendangan Anda.
Namun, Anda juga tidak boleh berlebihan dalam mengutip tokoh, tuliskan secukupnya saja yang sekiranya sudah dapat memperkuat argumen Anda. Karena jika berlebihan akan mempersempit poin penting opini yang akan Anda sampaikan.
Kesimpulan
Setelah semua opini, pandangan, argumentasi ditulis, selanjutnya adalah menyimpulkan keseluruhan itu. Kesimpulan ini dalam opini bisa berbentuk penegasan argumentasi yang telah ditulis dalam isi opini itu.
Penegasan ini berfungsi untuk mempertegas apa yang sebelumnya disampaikan agar tidak mempunyai kesan ngambang. Karena biasanya pembaca membutuhkan pemahaman lebih dengan apa yang telah disampaikan penulis. Inilah fungsinya penegasan atau kesimpulan.
Solusi
Nah, pada poin inilah yang serigkali dilupakan oleh penulis opini. Sebaik apapun penulisan dalam menyampaikan gagasan atau argumen, tanpa solusi, opini hanya sebatas tulisan kosong. Artinya, tulisan itu tidak memiliki manfaat yang konkrit.
Selain itu, solusi yang ditawarkan akan memberikan nilai lebih dan menandakan jika penulis benar-benar memahami permasalahan yang sedang ditulis. Solusi akan membantu Anda agar bisa tembus ke media massa.
Dan yang terakhir, jangan lupa untuk membaca opini-opini yang te;ah terbit di media massa tujuan Anda, sedikit banyak ini akan membantu Anda untuk mengetahui kriteria opini yang akan diterbitkan.
Nah, inilah cara-cara yang mungkin bisa Anda terapkan untuk menulis opini agar tembus di media massa. Semoga bermanfaat!