Panduan Menulis Berita Untuk Wartawan [Pemula]

“Kini, semua orang bisa jadi wartawan!”

Pernah dengar kalimat itu? Tahu apa alasannya?

Ya, kalimat itu memang benar. Semua orang bisa menjadi wartawan untuk saat ini karena kemajuan teknologi informasi. Dengan mudahnya, seseorang dapat menulis dan memberikan informasi pada orang lain melalui media sosial.

Namun, wartawan bukan hanya soal memberikan informasi terbaru melalui media sosial, ada kaidah penulisan yang perlu diperhatikan, ada kode etik jurnalistik yang harus ditaati.

Ia juga harus memperhatikan penyampaian informasi yang akan ditulisnya. Bahasa yang digunakan, struktur penulisan, sampai pada pertanggungjawaban atas tulisannnya.

Selain itu, menulis berita juga perlu beberapa teknik untuk membuatnya layak dibaca oleh masyarakat. Artinya, bukan asal nulis terus kirim begitu saja.

Menulis berita tentu sangat berbeda dengan menulis artikel biasa. Anda mungkin mengetahuinya, lihatlah media-media saat ini. Begitu banyaknya wartawan yang menulis tapi tidak menaati prinsip dasar penulisan berita.

Karena itu, dibawah ini akan dituliskan panduan menulis berita yang baik bagi wartawan, khususnya wartawan anyar (pemula).

Berita (News) merupakan salah satu hasil dari karya jurnalistik. Sederhananya, berita dapat diartikan sebagai laporan peristiwa yang harus berisi fakta dan data yang akurat.

Nah, langsung saja berikut panduan menulis berita yang baik:

Mengandung 5W+1H

Pertama, untuk menulis berita tentu harus memperhatikan unsur dasarnya, 5W+1H. sepertinya tidak usah dijelaskan terlalu panjang lebar mengenai syarat pertama ini, Anda tentu sudah paham. Sekedar mengingatkan saja;

  • What (Apa) : Peristiwa apa yang terjadi?
  • Who (Siapa) : Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu?
  • Why (Mengapa) : Mengapa peristiwa itu terjadi
  • When (Kapan) : Kapan peristiwa itu terjadi
  • Where (Dimana) : Dimana peristiwa itu terjadi?
  • How (Bagaimana) : Bagaimana kronologi peristiwa itu?

Nah, ini adalah dasar utama penulisan berita, harus menjawab pertanyaan diatas.

Baca Juga:Belajar Menjadi Copywriter, Tips Menulis Iklan yang Menjual

 Struktur Penulisan Piramida Terbalik

Pada poin yang kedua ini, menjelaskan jika berita ditulis berdasarkan hal yang paling penting terlebih dahulu. Berbeda dengan jenis tulisan artikel lain yang diurutkan dari penjelasan-penjelasan umum kemudian ke khusus.

Penulisan berita lebih mengedepankan fakta terpenting dan paling menarik dalam suatu peristiwa itu. Hal ini bertujuan untuk mempengaruhi pembaca agar tertarik untuk membacanya. Selain itu gaya piramida terbalik akan lebih ringkas dalam penyampaiannya.

Judul

Judul memiliki peran penting dalam suatu berita. Ketika judul yang dituliskan bersifat menarik, tentu semakin banyak yang membacanya.

Penulisan judul yang baik tidak lebih dari 8 kata. Mengapa? Karena judul yang terlalu panjang akan sangat membosankan. Selain itu, judul yang terlalu panjang sulit dipahami oleh pembaca.

Selain itu, judul yang ditulis juga harus dapat menggambarkan isi berita. Biasanya diisi dengan poin-poin penting suatu peristiwa.

Lead

Bagian berikutnya adalah Lead (teras berita). Lead merupakan kalimat pembuka dalam berita. Jika Anda pernah membaca berita, pasti pada awal pembukaannya dituliskan lead ini. Lead juga memainkan peranan peting dalam kualias berita.

Begini, kalau misalkan Anda baca berita yang bersifat hardnews, tentu yang pertama kali diperhatikan adalah seberapa mengejutkannya judul itu buat Anda, bukan?

Kalimat pembuka ini sama pentingnya dengan judul. Kalau kalimat pembukanya menarik tentu seseorang akan terus membaca sampai selesai.

Penulisan lead yang baik tentu harus menyambung dengan judul, menegaskan jika peristiwa itu benar-benar terpenting. Dalam kata lain, lead bisa dikatakan sebagai penegasan ulang judul.

Biasanya, penulis berita yang sudah senior lebih mengutamakan penulisan judul dan lead saja. Untuk kalimat-kalimat dibawahnya hanya sebagai pelengkap atau tambahan saja.

Lead yang baik biasanya tak lebih dari 35 kata. Artinya, maksimal 35 kata saja dan sebaiknya diawali dengan Who (siapa) dan What (apa).

Body/Isi

Penulisan isi adalah inti berita. Artinya, pada tahap ini dituliskan semua isi berita yang diperoleh. Biasanya berisikan kronologinya, atau mengapa peristiwa itu terjadi. Isi berita biasanya lebih fokus pada penjelasan peristiwa secara faktual.

Secara detailnya, penulisan body berita ini diisi dengan hasil wawancara dengan sumber yang terkait ataupun pembahasan lainya yang menjadi isi dari berita.

Tail

Tail atau bisa disebut juga ekor berita merupakan bagian akhir dari sebuah berita. Bisanya diisi dengan informasi tambahan yang ada dalam berita. Tail berfungsi memberikan informasi lain yang masih berkaitan berita yang disampaikan.

Selain itu, tail pada berita juga berisi kesimpulan berita.

Nah, selain struktur penulisan yang perlu Anda gunakan untuk menulis berita yang baik, ada beberapa hal yang harus Anda pahami dalam penulisan berita, antara lain;

  • Angle

Angle adalah sudut pandang dalam melihat suatu berita. Ketika Anda melihat suatu peristiwa, tentu Anda akan menggunakan sudut pandang.

Sudut pandang memberikan pandangan bagaimana Anda melihat suatu peristiwa. Misalkan saja ada peristiwa Bom bunuh diri di suatu tempat. Ketika Anda melihat dari sudut pandang masyarakat, Anda pasti menuliskan berita yang isinya menyampaikan tentang tanggapan masyarakat tentang bom bunuh diri itu, bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh peristiwa itu terhadap masyarakat, dan lain sebagainya.

Berbeda ketika Anda menggunakan sudut pandang dari pelaku bom bunuh diri itu, tentu Anda akan menulis berita yang bersangkutan dengan latar belakangnya, bagaimana kondisi psikologisnya, bagaimana motifnya, dan lain sebagainya.

Inilah yang dimaksudkan dari sudut pandang. Tergantung bagaimana Anda melihat suatu peristiwa dengan sudut pandang yang seperti apa.

Sebagai penulis berita, tentu Anda harus cermat dalam menentukan sudut pandang, peristiwa yang biasa saja akan menjadi luar biasa ketika Anda melihatnya dari sudut pandang yang berbeda.

  • Tulislah secara ringkas (tidak bertele-tele)

Berita adalah sebuah laporan peristiwa. Jadi, jangan bertele-tele dalam menuliskannya. Sebisa mungkin tulislah secara ringkas, jelas, dan tegas.

Berbeda dengan membuat cerpen, artikel, atau opini yang membutuhkan penjelasan yang secara detail pada tiap kalimat. berita lebih singkat. Perlu diketahui, jika masyarakat membaca berita untuk mengetahui suatu peristiwa, bukan mencari hiburan. jadi, gunakanlah bahasa yang dapat menggambarkan suatu peristiwa dengan ringkas.

Jumlah kata dalam satu kalimat yang ideal antara 8-10 saja. Ini akan membantu Anda dalam membatasinya.

Inilah panduan menulis berita untuk wartawan pemula yang baik. Jika Anda ingin membuatnya lebih baik tentu yang paling dibutuhkan rutinitas dalam menulis berita. Menulislah setiap hari. Dan jangan lupa membaca. Karena kosakata yang bagus bisa Anda dapatkan dari bacaan-bacaan yang sebelumnya dibaca.

Selamat menulis dan semoga bermanfaat!

Tinggalkan komentar