9 Pertanyaan Inti untuk Memperkuat Copywriting

Beranda / Copywriting / 9 Pertanyaan Inti untuk Memperkuat Copywriting

Anda seorang Copywriter? Atau ingin menjadi seorang copywriter yang profesional? Apakah Anda tahu pertanyaan inti apa saja yang digunakan untuk memperkuat copywriting?

Saya yakin, sebagai seorang copywriter ataupun seorang yang baru ingin menjadi seorang copywriter telah memikirkan ini agar copywriting yang ditulis dapat menjawab semua pertanyaan pembaca.

Terlebih lagi ketika Anda sudah mulai menulis body copy, tentunya Anda akan semakin berpikir keras bagaimana cara pembaca ini tertarik dengan copywriting yang dibuat..

Memikirkan bahasa apa yang harus digunakan, kata-kata apa yang tepat untuk pembaca, dan tentunya siapa saja yang akan bertindak setelah membaca copywriting menjadi pikiran utama saat menulis.

Namun seringkali di tengah-tengah perjalanan saat menulis, seorang copywriter mengalami kebuntuan. Sampai akhirnya membenarkan kalimat “lebih baik mendapat 15 klien yang pasti daripada menarget 100 klien tapi tidak pasti”

Nah, kondisi inilah yang mungkin seringkali Anda alami sebagai copywriter. Kadang kala, kalimat itu memang ada benarnya, namun tidak sepenuhnya benar.

Mengapa? Karena kalau kita bisa mempebesar peluang dengan mendapatkan klien 100 orang mengapa harus memilih 15?

Inilah yang disebut sebagai ambisi seorang copywriter. Karena copywriter semakin berkembang ketika memiliki pemikiran “tidak gampang puas

Bukannya itu akan menimbulkan resiko yang tinggi, Kang?

Bukannya kalau kita terlalu fokus untuk menggaet semua orang, copy kita akan lemah?

Belum tentu, semua strategi memang memiliki resiko, tapi resiko itu dapat diatasi ketika Anda telah mempersiapkan alat perangnya. Ya, solusinya membuat copywriting yang isinya menjawab semua pertanyaan calon klien.

Artinya, ketika copy mempunyai isi yang kuat, calon klien (pembaca) cenderung akan merespon apa yang kita sampaikan. Karena itu, ada beberapa pertanyaan yang perlu Anda ketahui untuk memperkuat copywriting, yang pastinya bertujuan untuk dapat mempengaruhi pembaca.

Anda mungkin telah mempelajari sistematika penulisan dan formula-formula copywriting yang “menjual”. Formula “MAS” memang efektif, namun jika copy Anda tidak menjawab pertanyaan ini tentu masih bersifat lemah.

Jika Anda ingin Belajar Menjadi Copywriter, Anda bisa membaca langsung panduan lengkapnya dari awal hingga akhir

Inilah 9 Pertanyaan Inti yang Wajib Anda Ketahui untuk Memperkuat Copywriting

1. Apakah Judul Itu Sebuah Inovasi yang Baru?

Pertanyaan ini merupakan sebuah pertanyaan utama yang harus muncul dalam pikiran Anda. Mengapa? Karena sesuatu yang baru akan selalu memikat perhatian.

Pentingnya membuat judul yang baru membuat semua pembaca akan tertarik. Faktanya, lebih dari 75 % pembaca memilih untuk melanjutkan membaca suatu tulisan atau tidaknya berdasarkan judul.

Nah, pertanyaan inilah yang wajib Anda jawab dalam penulisan copywriting. Artinya, Anda harus membuat judul yang memang merupakan terobosan baru atau yang dapat menawarkan manfaat baru yang lebih kepada pembaca.

Masukkan kata-kata yang menarik dan dapat dipahami sebagai sesuatu yang baru atau bermanfaat. Dengan membuat judul seperti itu akan memperkuat kualitas copywriting, dan secara otomatis pembaca akan memilih melanjutkan membaca.

2. Apakah Copy dibuka dengan Kata yang Menarik?

Copywriting yang baik seringkali diidentikan dengan suatu slide, seperti halnya presentasi di depan orang banyak. Judul akan mengantarkan audiens untuk melihat slide berikutnya. Lalu, kata pembuka inilah yang membuat seseorang akan melanjutkan untuk menyimak slide-slide berikutnya.

Jadi, Anda harus membuka dengan kalimat menarik, dengan suatu letupan yang dapat membuat sensasi memukul para pembaca. Buatlah kalimat yang mengejutkan mereka.

Pembukaan ini bisa saja berupa sebuah pertanyaan, atau kalimat-kalimat yang mempunyai kekuatan untuk mengejutkan pembaca.

Misalkan saja “Apakah Anda hanya diam ketika diejek Gendut?”

“Apakah air galon dapat membuat sehat anak istri Anda?”

“Jangan sembarangan memilih skincare, itu membahayakan kulit Anda!”

Pembukaan yang mengejutkan akan membuat sensasi ingin mencari tahu tentang apa maksud atau inti dari tulisan.

Kemudian, doronglah pembaca untuk menemukan suatu kondisi dimana mereka merasa tidak puas dengan kondisi seperti itu. Namun, usahakan dorongan yang singkat, jelas, dan tajam akan lebih efektif.

3. Apakah Copy Memberikan Manfaat Secara Langsung?

Setiap orang pastinya akan mencari jalan keluar berupa tindakan untuk mengatasi permasalahannya, bukan hanya sebatas abstraksi.

Inilah yang perlu Anda jawab dalam sebuah copywriting. Abstraksi hanyalah sebuah gagasan umum yang belum tentu terbukti nyata atau belum dapat dibuktikan dalam suatu tindakan.

Padahal tindakan nyata setelah membaca konten itulah yang dicari. Jadi, hindari kalimat yang bersifat abstraksi.

Kata-kata Abstraksi disini seperti halnya lebih “sehat”, “kuat”, “kurus”. Daripada menggunakan kata-kata ini, lebih baik buatlah kata yang spesifik menggambarkan keunggulan atau manfaat suatu produk.

Misalnya saja ketika Anda menawarkan produk skincare, maka daripada mengatakan “kulit kamu akan lebih sehat” lebih baik menggunakan “jerawat kamu akan hilang dalam 7 hari”

Nah, dari contoh ini mungkin Anda bisa memahaminya, terdapat perbedaan dari kedua kalimat itu yang menggambarkan kalimat abstraksi dan tindakan.

4. Apakah Data Penelitian Masih Efektif?

Pernahkah Anda melihat iklan-iklan yang tayang pada televisi atau media-media sosial lainnya tentang penggunaan jumlah produk dengan menunjukan sebuah statistik atau angka?

Jika pernah, bagaimana perasaan Anda ketika melihat iklan itu? Meskipun itu produk yang Anda minati.

Tentu jawabannya “biasa saja”. Nah, inilah mengapa angka saat ini tidak lagi memikat seseorang. berbicara tentang data statistik saat ini terasa membosankan.

Anda butuh sesuatu yang baru!

Daripada menggunakan “9 dari 10 Wanita di Indonesia telah memakai produk ini” lebih baik mengatakan “para wanita sangat bahagia karena telah berhasil menemukan produk ini”.

5. Apakah Copy ini Dapat Dipercaya?

Kepercayaan memang tidaklah tumbuh begitu saja. Hal ini memang sudah sering terjadi, terlebih pada media sosial. Dengan begitu banyaknya orang yang menuntut untuk percaya dengan hal serupa.

Namun, ada beberapa cara agar pembaca dapat percaya, salah satunya adalah dengan mengunakan bukti.

Nah, penyampaian bukti ini bisa dimana saja, tapi ada saran baik agar penyampaian bukti itu lebih terkesan nyata. Yakni menyampaikan dengan gaya bercerita.

Bercerita bukan hanya dapat menyampaikan pesan Anda, namun juga memberikan hiburan. Selain itu, tunjukan pengalaman dari orang yang telah menggunakan produk (testimoni) tentu akan lebih menambah kepercayaan pembaca.

6. Apakah Copywriting Membuat Pembaca Merasa Gagal di Masa Lalu?

Merasa gagal di masa lalu? Mengapa copywriter mengurusi hal ini, bukankah ini masalah pribadi mereka (pembaca)?

Membuat pembaca merasa gagal atau menyesal di masa lalu merupakan hal yang perlu ditulis dalam sebuah copywriting, karena tulisan ini akan meningkatkan peluang dalam konversi.

Merasa gagal yang dimaksudkan adalah mengapa mereka tidak memilih produk ini dari dulu saja.

Sebelumnya, pembaca pasti sudah pernah mencoba suatu produk, atau jasa lain yang serupa. Lalu, jelaskan saja mengapa mereka gagal saat memakai produk itu, namun bukan menyalahkan dari pihak produk, tapi seolah-olah mereka lah (pembaca) yang telah salah memilih.

Cara yang paling efektif dalam hal ini adalah dengan memaparkan “penyebab baru” masalah mereka, dan dilanjutkan penggiringan ke arah produk Anda.

Nah, dengan memberikan gambaran produk yang jelas, manfaat yang terbukti, dan tawaran yang terjangkau tentu membuat seorang pembaca akan lebih memilih produk Anda.

7. Apakah Cara Pemesanannya Aman, Mudah, dan Tidak Ribet?

Seringkali ditemui di media-media sosial tentang iklan yang menawarkan suatu produk. Namun, terkadang mereka (pengiklan) lupa untuk mempermudah cara pemesanannya.

Audiens tidak sepenuhnya memahami internet, kadang kala audiens Anda masih pemula dalam internet. Apalagi maraknya penipuan-penipuan internet ini pun mengikis kepercayaan seseorang pada media.

Cara yang paling mudah mengatasi hal ini adalah membayangkan jika audiens atau pembaca Anda berusia 60 tahun keatas. Artinya, buatlah cara pemesanan yang semudah mungkin.

8. Apakah Copy Merupakan Sebuah Solusi Pembaca?

Setiap orang yang membaca pasti berpikiran tentang kebergunaan lebih bagi dirinya. Artinya, keberadaan produk ini merupakan sebuah solusi dalam suatu permasalahan. Mungkin orang seringkali bertanya pada pikiran mereka sendiri seperti ini;

Apa ini akan berhasil, tidak seperti orang lain?

Apakah ini akan meningkatkan penghasilan saya?

Apakah orang lain akan suka ketika melihat saya memakai ini?

Bagaimana cara kerjanya, kenapa ini berbeda dengan yang lain?

Bagaimana jika ini tidak berhasil?

Nah, untuk membuat suatu copy yang berkualitas, Anda harus bisa menebak hal yang menjadi permasalahan pembaca. Tulislah di kertas atau lainnya list pertanyaan-pertanyaan ini. Kemudian pilihlah yang berpeluang tinggi dipikirkan oleh pembaca, dengan begini Anda dapat membuat copywriting lebih berarti bagi pembaca.

9. Apakah Copy Bisa Memperkenalkan Produk dengan Menarik?

Penjelasan tentang produk biasanya dilakukan di tengah-tengah tulisan. Terkadang, pembaca ingin tahu apakah produk itu benar-benar menarik atau tidaknya.

Hal ini tentu berhubungan dengan seberapa menariknya penulisan copy dalam memperkenalkan suatu produk atau jasa. Atau seberapa dalam emosi yang ditimbulkan tulisan ini, bagaimana penyampaian dan setelah Anda menuliskan semuanya, pasti yang dinanti-nanti adalah solusi. Solusi yang mengubah hidup mereka lebih baik.

Misalkan saja;

Bayangkan Anda mempunyai Motor Hearlay 500 cc ini, setiap kali Anda di perempatan lampu merah, hanya dengan menekan tombol “fly” Anda dapat terbang diatasnya. Bebas macet bukan?.

Mereka selalu ingin sesuatu yang baru dan inovatif,

Oh iya, sebagai penutup saya tuliskan bonus untuk meningkatkan kualitas copywriting Anda, yakni dengan memberikan gambaran skenario buruk ketika pembaca tidak memilih ataupun tidak melakukan apa-apa.

Hal ini sebenarnya hampir memiliki sifat memaksa, namun tergantung pada penyampaian Anda untuk memperhalusnya. Beritahu mereka “mengapa” bukan “bagaimana”.

Okay lah, dengan menguasai pertanyaan-pertanyaan ini kemudian memasukkan dalam copywriting Anda, tentu copywriting yang Anda tulis akan lebih berpeluang berhasil.

“Kalau ini disajikan dalam copywriting pastinya mencapai 5.000-10.000 kata, Kang!” tegas Anda.

Karena itu, pilihlah yang mempunyai kekuatan lebih dan sesuai dengan produk atau bisnis Anda. Dan jika Anda mempunyai otoritas lebih kepada pembaca, tentu hal ini akan menjadi nilai plus. inilah salah satu caranya, cara meningkatkan otoritas pada pembaca menggunakan kutipan.

Tinggalkan komentar